Layanannyadifokuskan pada Cina dan lanskap internasional secara keseluruhan, dan telah melihat kesuksesan komersial besar, peringkat sebagai perusahaan video game terbesar di dunia dan salah satu perusahaan teknologi paling berharga di dunia. 5. Facebook, Inc. Facebook adalah situs media sosial yang akrab dengan semua orang di dunia.
Adapunpendiri perusahaan ini adalah Jack Ma dan Peng Lei. 2. Baidu. Kalau di tingkat global ada mesin pencarian Google, maka di dataran Tiongkok mesin pencarian yang paling populer adalah Baidu. Bisa dibilang Baidu adalah Google-nya China lantaran menyodorkan fungsi yang sama.
ChefArnold Poernomo (ANTARA/HO) Jakarta (ANTARA) - Chef Arnold Poernomo, salah satu pendiri startup kuliner Mangkokku bersama dengan Kaesang Pangarep, Gibran Rakabuming dan Randy Kartadinata mengungkapkan kunci kesuksesan di industri kuliner: inovasi.
Banyakkota mengalokasikan area yang berbeda untuk pengembangan kawasan industri. Berikut adalah beberapa poin penting yang perlu dipertimbangkan untuk mengubah setiap kawasan industri menjadi sukses besar: Lokasi. Salah satu poin penting untuk mengubah setiap kawasan industri menjadi sukses besar adalah dari segi lokasi. Seperti halnya R eal
Menurutnyainovasi menjadi kunci untuk bisa beradaptasi dan menghadapi perubahan dalam setiap zaman. "Inovasi menjadi salah satu kunci untuk bisa beradaptasi dan menghadapi perubahan di setiap zaman. Inovasi adalah ruh dari sebuah bisnis. Jadi bisa dikatakan berinovasi atau mati," ujar Tri Raharjo ditulis Jumat (10/12/2021).
can you drink tap water in bali. Laporan Wartawan Kompas Tjahja Gunawan Diredja dari Beijing, ChinaBEIJING, - Saat ini perkembangan ekonomi China maju dengan pesat. Ternyata ada tiga kunci keberhasilan pembangunan ekonomi negara visi dan perencanaan pembangunan jangka panjang yang solid melalui program rencana pembangunan lima tahun yang berkesinambungan. Kedua, menerapkan strategi pengembangan pengetahuan dasar. Ketiga, adanya birokrasi yang kuat dan efektif yang dimotori oleh Partai Komunis China PKC sebagai partai yang itu, juga didukung oleh produktivitas sumber daya manusia yang berakar pada nilai-nilai dasar bangsa China. Yakni, rajin dan tekun, hemat, inovatif dan disiplin tinggi, serta peran warga negara asing keturunan China."Tiga kunci pembangunan tersebut dapat dimiliki dan diterapkan oleh setiap negara tanpa membedakan sistem politik dan pemerintahnya," ujar Wang Huisheng, Chairman State Development and Investment Corporation SDIC di Beijing, China, Selasa 14/12.Wang menjelaskan hal itu menjawab pertanyaan Ketua Komite Ekonomi Nasional KEN Chairul Tanjung dan rombongan yang datang ke China untuk melihat model ekonomi negara Indonesia, sejumlah daerah akan dikembangkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus KEK. SIDC semacam badan usaha yang mengelola perusahaan-perusahaan BUMN di juga dihadiri Dubes Indonesia untuk China Imron Cotan dan tujuh pimpinan unit-unit usaha di lingkungan SDIC. Suasana pertemuan berlangsung hangat bahkan pada acara jamuan makan siang pun, Chairul Tanjung dan Wang Huisheng, terlihat sangat Chairul, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ingin melakukan percepatan pembangunan ekonomi dengan membangun KEK. "Saya sudah mendapat petunjuk dari Presiden agar China bisa menjadi mitra yang utama dan pertama dalam pembangunan di KEK," ujar Chairul kaitan itu, lanjut Chairul, pihaknya berharap SDIC bisa menjadi pionir dalam pembangunan dan kerja sama dengan Indonesia. Indonesia akan lebih mempercepat perekonomian nasional. "Diharapkan langkah Indonesia bisa disinergikan dengan SDIC," tutur telah dan akan terus mengembangkan KEK di luar Pulau Jawa termasuk Provinsi Papua dan Papua Barat. Investor yang menanamkan modal di Indonesia tidak hanya memberikan kemudhan tetapi juga insentif pajak seperti diantaranya pembebasan bea hanya itu, ujar Chairul, Presiden Yudhoyono juga menghendaki Kota Jakarta sebagai kota internasional sekaligus sebagai pusat bisnis. Oleh karena itu, ujar Chairul, ke depan pengembangan sektor usaha tertentu juga akan dikembangkan dengan pemberian berbagai kemudahan dari Wartawan Kompas Tjahja Gunawan Diredja, dari Beijing, China Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Foto Michel Bambang Hartono, salah satu pengusaha sukses Indonesia keturunan Tionghoa CNBC Indonesia/Fitriyah Said Jakarta, CNBC Indonesia - Sudah bukan rahasia lagi kalau keturunan Tionghoa banyak yang menjadi pengusaha. Fenomena ini bukan hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di banyak negara lain di mana etnis Tionghoa bermigrasi lalu bermukim di sana. Lantas, mengapa sebagian besar keturunan Tionghoa banyak yang menjadi pengusaha?John Kao, salah satu peneliti untuk Harvard Business Review, telah melakukan wawancara dengan lebih dari 150 pengusaha keturunan Tionghoa dari dalam maupun luar China. Hasilnya, dia menemukan bahwa tradisi Konfusianisme memiliki pengaruh yang kuat dalam bisnis yang mereka jalani. Secara umum, Konfusianisme dipahami sebagai paham yang berlaku di zona kebudayaan yang terdiri dari China, Jepang, Korea, Taiwan, Hong Kong, Singapura, dan Vietnam. Paham Konfusianisme menitikberatkan pada keharmonisan antara satu individu dengan individu yang lainnya untuk hidup saling hasil penelitian Kao, sebanyak 90 persen dari 150 pengusaha yang diwawancarai merupakan generasi pertama dari para imigran yang kabur dari China saat kondisi perang. Lalu, 40 persen di antaranya pernah mengalami dampak dari bencana politik, seperti revolusi kebudayaan. Sementara itu, 32 persen lainnya mengaku bahwa mereka pernah kehilangan rumah di masa lalu. Terakhir, 28 persen pengusaha mengaku pernah mengalami kehilangan kekayaan akibat bencana ekonomi di masa China kuno, para petani berusaha keras untuk bisa bertahan hidup dari berbagai ancaman, seperti badai, kekeringan, hingga hama. Selain itu, bagi para imigran Tiongkok, bisnis menjadi salah satu kunci utama agar mereka bisa bertahan hidup, terutama saat terjadinya krisis dan perpecahan. Hal tersebutlah yang menjadi salah satu cikal bakal banyaknya keturunan Tionghoa yang menjadi bertahan di tengah 'badai' kehidupan sekaligus penyintas sejarah kelam China membentuk karakter para warga keturunan Tionghoa hingga saat ini. Karena itu, tak heran kalau pengusaha keturunan Tionghoa terkenal ulet dan pekerja gejolak politik dan sosial China menghadirkan nilai serta prinsip bagi para keturunan Tionghoa, yaitu sebagai penghematan untuk dapat terus bertahan hidupMiliki tabungan sebanyak-banyaknyaSelalu bekerja keras untuk menghindari kemungkinan terburuk yang tidak dapat diprediksiSatu-satunya orang yang dapat dipercaya adalah keluargaSelalu utamakan pendapat dari kerabat yang tidak kompeten dalam bisnis keluarga daripada penilaian orang asing yang kompetenSelalu patuh terhadap sistem yang menempatkan laki-laki sebagai pemimpin dalam bisnis demi menjaga keselarasan dan arah perusahaanInvestasi harus berdasarkan kekerabatan atau afiliasi keluarga, bukan prinsip abstrakUtamakan untuk memiliki barang berwujud, seperti bangunan, sumber daya alam, dan emas batangan daripada barang tidak berwujud, seperti sekuritas tidak berwujud atau kekayaan intelektualBila mengacu pada nilai-nilai prinsip tersebut maka tak heran bila masyarakat keturunan Tionghoa, terutama mereka yang menjadi generasi pertama, sebagian besar mendirikan bisnis-bisnis yang menghasilkan barang berwujud, seperti perusahaan real estate, perkapalan, hingga ekspor-impor. Industri semacam itu umumnya memerlukan rentang kendali yang terbatas dan dapat dikelola secara efektif oleh sekelompok kecil orang dalam yang anggotanya bisa diambil dari anggota keluarga pengusaha keturunan Tionghoa cenderung mengelola perusahaannya seperti kaisar China mengelola kerajaannya. Maka dari itu, tak heran bila aset bisnis biasanya hanya diwariskan kepada anggota keluarga. Bahkan di Asia, para jajaran eksekutif dalam suatu bisnis profesional tidak pernah ragu menerima anggota keluarga sebagai pemimpin perusahaan mereka. Berdasarkan penelitian Kao, sebagian besar pengusaha keturunan Tionghoa berpegang teguh pada salah satu pepatah Tiongkok kuno, "Lebih baik menjadi kepala ayam daripada menjadi ekor sapi besar." Di era saat ini, pepatah itu kurang lebih berarti bahwa mereka lebih memilih menjadi bos di bisnis milik sendiri meskipun skalanya kecil, daripada menjadi bawahan di sebuah perusahaan besar. [GambasVideo CNBC] Artikel Selanjutnya Erick Thohir Kesuksesan Itu Didorong & Dibantu Banyak Pihak hsy/hsy
salah satu kunci sukses perkembangan perusahaan industri di tiongkok adalah